Sabtu, 25 Mei 2013

ASPERGER SYNDROME

APAKAH SINDROM ASPERGER ITU ? Sindrom Asperger masuk sebagai salah satu spektrum autis yang ditemukan pada 1944 oleh Hans Asperger, seorang dokter anak asal Austria. Beberapa tahun belakangan ini Sindrom Asperger semakin dikenal oleh para ahli dan orangtua. Sindrom Asperger merupakan salah satu gejala autis atau gangguan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi sehingga sulit diterima oleh lingkungan. Sindrom ini dianggap sebagai sesuatu yang bersifat genetik dan lebih sering terjadi pada laki-laki. Asperger memang berbeda dengan Autis. Hal yang membedakannya dapat dilihat dari fungsi linguistik dan kemampuan kognitif dari penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan. Bahkan ada beberapa penderita asperger yang memiliki IQ relatif tinggi. Dan berbeda dengan penderita autis, penderita asperger dapat hidup mandiri karena tidak mengalami penurunan IQ seperti penderita autis. Tidak seperti anak penderita autis yang bisa didiagnosis sebelum berusia 2-3 tahun, asperger biasanya baru bisa terdeteksi saat anak berusia 5-11 tahun. Anak penderita sindromaini sering tidak menunjukkan adanya gejala keterlambatan bicara dan punya kosa kata yang sangat baik walaupun agak sulit untuk mengerti bahasa humor dan ironi. Penyebab asperger belum dapat dipastikan. Namun para ilmuan meyakini faktor keturunan atau genetik berperan penting. Hal ini bisa dilihat karena adanya kecenderungan asperger terjadi pada beberapa keluarga yang sama. Sayangnya, spesifikasi dari gen penderita asperger belum dapat diidentifikasi dan kini masih dalam penelitian. Kebanyakan anak penderita asperger memunyai intelegensia normal atau di atas rata-rata. Secara akademik, mereka tidak bermasalah dan mau mengikuti pelajaran di sekolah umum dengan baik. Pada umumnya anak asperger suka berteman tapi sulit memulai percakapan dan sulit mengerti makna interaksi sosial. Gaya bahasa mereka cenderung formal dengan mimik yang terlihat aneh. Objek yang dibicarakan juga seringkali bukan merupakan topik umum yang dibicarakan anak seusianya. Itulah sebabnya anak dengan sindrom asperger sering dicap sebagai ‘little professor” atau eksentrik. Kondisi ini sering menjadi bahan ejekan di sekolah yang bisa membuat anak asperger stres bahkan depresi, terutama saat memasuki usia remaja. Untuk mengatasi masalah ini, orang tua disarankan mencari ahli yang mengerti masalah asperger dan melakukan intervensi sesegera mungkin. Berterus terang kepada guru (pengajar) dan kepala sekolah tentang kondisi anak juga sangat penting. Tanpa pemberitahuan dari orangtua, pihak sekolah dan teman-teman sulit mengetahui bahwa mereka adalah anak berkebutuhan khusus karena penampilannya sering kali normal-normal saja. Hal ini bisa menjadi pemicu berbagai masalah serius pada anak Asperger. Program terapi untuk anak asperger biasanya bersifat direct teaching yang dibuat untuk memerbaiki kemampuan yang belum mereka kuasai, misalnya sosialiasai, interaksi, mengerjakan tugas sekolah dan time management. Anak asperger juga dianjurkan terlibat dalam kegiatan sosial dan kelompok kecil, berolahraga, latihan berinteraksi dengan saudara atau anak tetangga. Kegiatan outdoor sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah sensorik. Beberapa sumber mengatakan bahwa banyak penemu terkenal yang masa kecilnya menunjukkan gejala seperti anak asperger. Di Amerika dan Australia tidak sedikit penyandang asperger yang sukses menjadi pengusaha, dokter, ilmuwan, serta menikah dan punya anak. Pada 2007, seorang gadis penderita asperger, Heather Kuzmich, berhasil lolos seleksi di ajang America’s Next Top Model. Walaupun dia tidak menjadi pemenang, tetapi dia berhasil maju sampai babak top five. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 24 Mei 2013

PENANGANAN TERKINI GANGGUAN BELAJAR ( DISLEKSIA ) PADA ANAK

Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa. Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar. Pada awalnya anak lelaki dianggap lebih banyak menyandang disleksia, tapi penelitian –penelitian terkini menunjukkna tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah laki dan perempuan yang menglami disleksia. Namun karena sifat perangai laki-laki lebih kentara jika terdapat tingkah laku yang bermasalah, maka sepertinya kasus disleksia pada laki-laki lebih sering dikenali dibandingkan pada perempuan. Secara umum disleksi dibagi sebagai disleksia sebagai visiual, disleksia auditori dan disleksia kombinasi (visual-auditor i). Sebagian ahli lain membagi disleksia berdasarkan apa yang dipersepsi oleh mereka yang mengalaminya yaitu persepsi pembalikan konsep (suatu kata dipersepsi sebagai lawan katanya), persepsi disorientasi vertical atau horizontal (huruf atau kata berpindah tempat dari depan ke belakang atau sebaliknya, dari barisan atas ke barisan bawah dan sebaliknya), persepsi teks terlihat terbalik seperti di dalam cermin, dan persepsi di mana huruf atau kata-kata tertentu jadi seperti “ menghilang.” Ada dua tipe disleksia yaitu : 1 .developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) 2. aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima. Penelitian retrospektif menunjukkan disleksia merupakan suatu keadaan yang menetap dan kronis. “Ketidak mampuannya” di masa anak yang nampak seperti “menghilang” atau “berkurang” di masa dewasa bukanlah kareana disleksia nya telah sembuh namun karena individu tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh disleksia nya tersebut. Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah 1.Albert Einstein, 2.Tom Cruise, 3.Whoopi Goldberg, 4.Walt Disney 5.Thomas Edison, 6.Hans Christian Anderson, 7.Leonardo da Vinci, 8.John Lennon, 9.Alexander Graham Bell, 10.Thomas Jefferson, dll Karakteristik Disleksia Tanda Disleksia Pra Sekolah - Suka mencampur adukkan kata-kata dan frasa - Kesulitan mempelajari rima (pengulangan bunyi) dan ritme (irama) - Sulit mengingat nama atau sebuah obyek - Perkembangan kemampuan berbahasa yang terlambat - Senang dibacakan buku, tapi tak tertarik pada huruf atau kata-kata - Sulit untuk berpakaian Adapun tanda-tanda disleksia di usia sekolah dasar: - Sulit membaca dan mengeja - Sering tertukar huruf dan angka - Sulit mengingat alfabet atau mempelajari tabel - Sulit mengerti tulisan yang ia baca - Lambat dalam menulis - Sulit konsentrasi - Susah membedakan kanan dan kiri, atau urutan hari dalam sepekan - Percaya diri yang rendah - Masih tetap kesulitan dalam berpakaian ( DARI BEBERAPA SUMBER )